Catatan Semut

27 Desember 2012 >>
Kembali aku renungkan di sepertiga malam ku tentang apa yang aku harapkan bukan hal pasti dan bukan hal yang pantas aku dapat.
Di pagi aku ceritakan kepada sahabatku, entah mengapa aku tiba - tiba tersadar olehku "kawan, sekarang apa yang bisa kuharap ketika dia mengaharap bukan padaku tetapi entah pada siapa ?", "jangan terlalu dipikir kawan, mungkin dia bukan pilihan atau dia tidak berhak dipilih " begitu tulisan pesan yang kuterima dari sahabattku, setelah aku pikir mungkin itu ada benarnya. aku kembali bertanya kepada sahabtku "Tapi apa iya?? untuk pastinya jawaban itu hanya ada pada dia, sahabatku kembali bertanya kepadaku "apa kau yakin dengan perasaan mu kawan? Bukan kah ini kedua kalinya kau bertanya tentang rasa ragu dan harapan mu,?, ada yang aneh pada sahabatku dipagi itu, tidak biasanya dia meragukan kejujuranku, dengan cukup tegas jawaban ku "aku begitu sangat yakin, ! apa harus kubuktikan kepada dia tentang perasan ku ?. "Mengapa tidak kau buktikan??  begitu dengan tegas sahabatku menjawab pernyataan ku.
"tidak sekarang kawan, karena aku sadar untuk sekarang entah aku dianggap apa olehnya dan aku ragu balasannya kepadaku akan begitu menyakitkan untuk di dengar". dengan pesan yang begitu lantang "itu lah letak kekurangan mu kawan, kau begitu takut bertindak 'menyerah sebelum berperang', dan bagaimana kau bisa tau tentang perasaan dia bila kau tidak berani mencoba dan bertindak". >>

Cerita berlanjut >>
Aku tertekun dengan ucapan sahabat ku, tetapi aku sadar mungkin itulah aku kawan, Butuh kekuatan lebih untukku mengungkap kepadanya dan tidak mudah untukku bila harus mengungkapnya sekarang. jujur aku masih begitu takut bila harus berhadapan langsung dengannya. Dan juga juga sering bertanya - tanya "kenapa aku harus takut untuk bertemu dan berhadapan langsung dengan dia?". tapi ya sudahlah mungkin begitulah aku kawan.
Sahabatku memberiku semangat "jangan menyerah kawan, pertahankan perasaan mu jika itu baik untukmu, dan berhentilah jika itu berat untukmu". Baiklah kawan akan kusimpan saranmu aku tidak akan berharap lebih, aku sudah merasa puas walau hanya harus seperti ini.
Aku tidak tahu, apa yang harus aku lakukan sekarang, aku kembali dilema apa aku harus berhenti atau bertahan seperti saran sahabatku ?.
"aku bingung kawan, antara kedua pilihan itu begitu terasa berat untukku, aku tidak sanggup bertahan jika hanya bisa melihat saja, aku takut tidak akan bisa melihat jika dia bersama yang lain dan aku juga tidak mampu jika harus berhenti, karena perasaan ini telah terlanjur tertanam, jika harus dicabut entah akan aku tanam dengan apalagi karena dengan perasaan inilah aku sudah bisa melupakan sosok seseorang sebelum Dia yang sekarang sudah bersama yang lain, dan itu semua sudah bisa aku lupakan karena sosok dia yang aku kagumi sekarang. Jujur butuh lama untukku dulu ketika harus menerima kenyataan seseorang yang dulu aku banggakan dan aku sayang telah bersama yang lain dan aku sangat tidak menyangka kenangan dua tahun begitu mudah dia lupakan, tapi sosok dia yang sekarang telah menghapus itu semua. Aku merasa telah menemukan tanaman yang sudah dapat menggantikan tanaman yang mati dilahan ku dulu.

Tapi pertanyaan nya, apakah dia merasakan hal yang sama padaku sekarang ? jika tidak beri petunjuk untuk aku bisa tahu, agar Semut kecil ini tidak lagi berharap dan akan berhenti jika tiba nanti saatnya semut ini bisa melupakan semuanya, >> to be continue

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Catatan Semut ini dipublish oleh Unknown pada hari Selasa, 27 November 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Catatan Semut
 

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...